Maulid Nabi Muhammad Saw. dijadikan hari besar di negara kita, yang berarti adalah hari libur nasional.
Di tahun 2010 ini, tanggal 12 Rabiul Awal 1431 H jatuh pada hari jum’at ,tanggal 26 Februari.
Maulid Nabi saw kita rayakan tiap tahun.
Kita secara rutin melaksanakannya, baik di masjid, sekolah, maupun perkantoran.
Perayaan semacam ini menjadi tidak akan bermakna jika kita menganggap Maulid Nabi saw hanya sebatas acara seremonial atau rutinitas belaka.
Inti dari perayaan Maulid Nabi saw bukan hanya kegembiraan atas kehadiran beliau dalam sejarah, tapi yang lebih penting dari semua itu adalah meneruskan perjuangan dan cita-cita beliau.
Seperti pembelaan atas kaum lemah dan papa, pembebasan kaum tertindas, dan penegakkan keadilan.
Maulid kita jadikan ajang introspeksi, bukan ajang menghibur diri. Kita introspeksi apa yang salah dengan sikap dan perilaku kita yang tidak sesuai dengan apa yang telah diajarkan Nabi Muhammad saw. Inilah makna hakiki dari Maulid Nabi Muhammad saw.
Dengan Maulid Nabi Muhammad saw kita telaah kembali cerita sukses dakwah beliau di di tengah masyarakat gurun pasir, kita cari faktor-faktor pendukungnya untuk kita ejawantahkan di era modern ini.
Nabi Muhammad saw berhasil merubah budaya masyarakat Arab dari persaudaraan yang dibangun di atas prinsip kesukuan menjadi persaudaraan yang dibangun atas keimanan.
Sejak saat itulah, jazirah Arabia dilirik oleh kekuatan besar (Romawi dan Persia), bahkan setelah wafatnya Nabi saw, umat Islam berhasil mengalahkan dua emperium adidaya ini dan menjadi penguasa dunia serta menjadi pelopor kemajuan ilmu pengetahuan.
Mari kita jadikan Rabiul Awwal dan Maulid Nabi Muhammad saw sebagai sarana untuk menanamkan pribadi Nabi Muhammad saw dalam diri kita.
Di tahun 2010 ini, tanggal 12 Rabiul Awal 1431 H jatuh pada hari jum’at ,tanggal 26 Februari.
Maulid Nabi saw kita rayakan tiap tahun.
Kita secara rutin melaksanakannya, baik di masjid, sekolah, maupun perkantoran.
Perayaan semacam ini menjadi tidak akan bermakna jika kita menganggap Maulid Nabi saw hanya sebatas acara seremonial atau rutinitas belaka.
Inti dari perayaan Maulid Nabi saw bukan hanya kegembiraan atas kehadiran beliau dalam sejarah, tapi yang lebih penting dari semua itu adalah meneruskan perjuangan dan cita-cita beliau.
Seperti pembelaan atas kaum lemah dan papa, pembebasan kaum tertindas, dan penegakkan keadilan.
Maulid kita jadikan ajang introspeksi, bukan ajang menghibur diri. Kita introspeksi apa yang salah dengan sikap dan perilaku kita yang tidak sesuai dengan apa yang telah diajarkan Nabi Muhammad saw. Inilah makna hakiki dari Maulid Nabi Muhammad saw.
Dengan Maulid Nabi Muhammad saw kita telaah kembali cerita sukses dakwah beliau di di tengah masyarakat gurun pasir, kita cari faktor-faktor pendukungnya untuk kita ejawantahkan di era modern ini.
Nabi Muhammad saw berhasil merubah budaya masyarakat Arab dari persaudaraan yang dibangun di atas prinsip kesukuan menjadi persaudaraan yang dibangun atas keimanan.
Sejak saat itulah, jazirah Arabia dilirik oleh kekuatan besar (Romawi dan Persia), bahkan setelah wafatnya Nabi saw, umat Islam berhasil mengalahkan dua emperium adidaya ini dan menjadi penguasa dunia serta menjadi pelopor kemajuan ilmu pengetahuan.
Mari kita jadikan Rabiul Awwal dan Maulid Nabi Muhammad saw sebagai sarana untuk menanamkan pribadi Nabi Muhammad saw dalam diri kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar