Aku sengaja bertemu dengan beberapa pendukung Persebaya atau dapat kita mengetahui istilah bonek (artinya: Modal nekat) di warung kopi yang saya kunjungi. Melihat wajah-wajah bonek Mania, tampaknya Persebaya kemenangan atas musuh-musuh mereka. Aku mencoba untuk memeriksa di detik com, memang benar Persidafon Dafonsoro Persebaya menang atas Indonesia di Piala. Hal ini akan memaksa pencopet Ijo menang dengan skor 3-2, adalah untuk menjaga peluang lolos ke tahap berikutnya Persebaya di Grup F.
Tapi ada hal menarik yang membuat saya ingin berbagi dengan Anda semua di belakang kemenangan ini. Cerita yang saya pikir lucu dan menyentuh itu dicampur di dalamnya. Bonek Persebaya memang terkenal sangat fanatik dalam mendukung pasukan ini pencopet Ijo. Pride di bagian Persebaya pendukung yang bisa saya katakan bonek Persebaya ini adalah yang terbaik di Indonesia. Di bawah ini, saya akan mencoba untuk menjelaskan kronologi dari percakapan antara bonek Persebaya Mania di warung kopi yang terjadi padaku juga ada di sana. Ini bercerita kutipan dalam bahasa Jawa, Kota Surabaya, Indonesia
"
(Suporter 1: "Untung yo Persebayaku menang"
Suporter 2: "Iyo tenan .. lak gak mampus aku iki"
Suporter 3: "Lapo kok cak mampus?"
Suporter 2: "Yoisin lah.. wong wis dodol panci emakku kanggo tuku tiket masuk.
lak yo kebacut sampe kalah yo "
Suporter 1: "Iku sik mending kon yo.. aku malah dodol kelambi bek celono jinku sing apik-apik nang rombengan kanggo tuku tikete ... tapi yo ora opo-opo pas delok Persebaya Menang Atiku dadi lego"
Suporter 3: "Ancur kabeh dadikno Tok .. Tak pikir aku dewe sing ora Waras eh .. alah yo podo ae .."
1 suporter: "Lapo kon kok Ngomong Ngono??"
Suporter 3: "aku iki taruhan karo koncoku .. lak Persebaya kalah , pacarku Iku dadian karo koncoku "
Suporter 2: "Bojumu gelem ta??"
Suporter 3: "Wong de'e dewe pacarku sing gawae aturan iku .. wis ojok dibahas maneh isin aku .. sing penting saiki , pacarku sing ayu tenan sik pancet dadi yayangku ..:)
Kurang lebih jika saya menginterpretasikan percakapan itu dalam bahasa Indonesia sebagai berikut:
Pendukung 1: "Untungnya saya Persebaya ya menang"
Pendukung 2: "Ya benar .. Jika tidak matilah saya ini"
Pendukung 3: "Kenapa harus mati?"
Pendukung 2: "Ya .. teman ibu saya telah menjual panci untuk membeli tiket masuk menonton Persebaya ya .. bener-keterlaluan jka saaai kalah"
Pendukung 1: "Kamu masih mendingan .. aku bahkan menjual celana jins pakaian dan hal-hal baik ke rombeng untuk membeli tiket asuk ... tetapi setelah lihat Persebaya menang , ya tidak apa-apa hatiku menjadi puas"
Pendukung 3: "Ternyatas emuanya pada pikiran kacau .. kupikir hanya aku yang tidak berpikir waras .. eh .. ternyata semuanya sama
Pendukung 1: "Kenapa kau bicara seperti itu??"
Pendukung 3: "Aku taruhan dengan temanku..kalau Persebaya kalah maka pacarku akan menjadi pacarnya"
Pendukung 2: "Apakah pacar mau?"
Pendukung 3: "pacarkusendiri yang membuat aturan, sudah tidak perlu dibahas lagi .. .. aku jadi malu nih.. terpenting sekarang pacarku yang paling cantik yang masih jadi kekasihku .."
Itu potongan dialog yang saya dengar dari bonek Persebaya di warung kopi. perasaan saya bingung dan bingung untuk diungkapkan disini.
Tapi ada hal menarik yang membuat saya ingin berbagi dengan Anda semua di belakang kemenangan ini. Cerita yang saya pikir lucu dan menyentuh itu dicampur di dalamnya. Bonek Persebaya memang terkenal sangat fanatik dalam mendukung pasukan ini pencopet Ijo. Pride di bagian Persebaya pendukung yang bisa saya katakan bonek Persebaya ini adalah yang terbaik di Indonesia. Di bawah ini, saya akan mencoba untuk menjelaskan kronologi dari percakapan antara bonek Persebaya Mania di warung kopi yang terjadi padaku juga ada di sana. Ini bercerita kutipan dalam bahasa Jawa, Kota Surabaya, Indonesia
"
(Suporter 1: "Untung yo Persebayaku menang"
Suporter 2: "Iyo tenan .. lak gak mampus aku iki"
Suporter 3: "Lapo kok cak mampus?"
Suporter 2: "Yoisin lah.. wong wis dodol panci emakku kanggo tuku tiket masuk.
lak yo kebacut sampe kalah yo "
Suporter 1: "Iku sik mending kon yo.. aku malah dodol kelambi bek celono jinku sing apik-apik nang rombengan kanggo tuku tikete ... tapi yo ora opo-opo pas delok Persebaya Menang Atiku dadi lego"
Suporter 3: "Ancur kabeh dadikno Tok .. Tak pikir aku dewe sing ora Waras eh .. alah yo podo ae .."
1 suporter: "Lapo kon kok Ngomong Ngono??"
Suporter 3: "aku iki taruhan karo koncoku .. lak Persebaya kalah , pacarku Iku dadian karo koncoku "
Suporter 2: "Bojumu gelem ta??"
Suporter 3: "Wong de'e dewe pacarku sing gawae aturan iku .. wis ojok dibahas maneh isin aku .. sing penting saiki , pacarku sing ayu tenan sik pancet dadi yayangku ..:)
Kurang lebih jika saya menginterpretasikan percakapan itu dalam bahasa Indonesia sebagai berikut:
Pendukung 1: "Untungnya saya Persebaya ya menang"
Pendukung 2: "Ya benar .. Jika tidak matilah saya ini"
Pendukung 3: "Kenapa harus mati?"
Pendukung 2: "Ya .. teman ibu saya telah menjual panci untuk membeli tiket masuk menonton Persebaya ya .. bener-keterlaluan jka saaai kalah"
Pendukung 1: "Kamu masih mendingan .. aku bahkan menjual celana jins pakaian dan hal-hal baik ke rombeng untuk membeli tiket asuk ... tetapi setelah lihat Persebaya menang , ya tidak apa-apa hatiku menjadi puas"
Pendukung 3: "Ternyatas emuanya pada pikiran kacau .. kupikir hanya aku yang tidak berpikir waras .. eh .. ternyata semuanya sama
Pendukung 1: "Kenapa kau bicara seperti itu??"
Pendukung 3: "Aku taruhan dengan temanku..kalau Persebaya kalah maka pacarku akan menjadi pacarnya"
Pendukung 2: "Apakah pacar mau?"
Pendukung 3: "pacarkusendiri yang membuat aturan, sudah tidak perlu dibahas lagi .. .. aku jadi malu nih.. terpenting sekarang pacarku yang paling cantik yang masih jadi kekasihku .."
Itu potongan dialog yang saya dengar dari bonek Persebaya di warung kopi. perasaan saya bingung dan bingung untuk diungkapkan disini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar